Menurut kantor berita Abna, mengutip Rudaw, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengakui kegagalan upaya Washington melawan Perlawanan di Irak.
Dia menyatakan kekecewaan karena pemerintah Irak tidak menyerah pada tekanan Gedung Putih untuk memblokir aset Hizbullah dan Ansar Allah.
Dia mengklaim bahwa AS mengharapkan Baghdad mengambil tindakan praktis terhadap kelompok-kelompok bersenjata (Perlawanan).
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan: "Kami kecewa dengan penarikan Irak dari keputusan untuk memblokir aset Hizbullah Lebanon dan Houthi (Ansar Allah Yaman)."
Dia mengklaim: "Kelompok-kelompok ini berbahaya bagi kawasan dan dunia, dan semua negara harus memastikan bahwa wilayah mereka tidak digunakan oleh kelompok-kelompok ini untuk tujuan pelatihan, pengumpulan dana, perolehan senjata, atau melakukan serangan."
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS berbicara tentang berlanjutnya tekanan Washington pada Irak untuk membatasi kelompok-kelompok perlawanan dan mengklaim bahwa kelompok-kelompok ini merupakan bahaya bagi kepentingan AS dan Irak.
Your Comment